-->

Menumbuhkan Rasa Empati? Cobalah Belajar Dari Ketulusan Anak-anak

Advertisement
Belajar Menumbuhkan Rasa Empati Dari Ketulusan Anak-anak - Apa yang Anda bayangkan bila menyebut kata empati? Rasa untuk saling tolong menolong, saling mengasihi sesama manusia, berbuat baik, atau bahkan sekedar merasa iba atas derita yang dirasakan oleh orang lain? Ya, mungkin banyak diantara kita memiliki pendapat serupa, untuk mengartikan apa itu empati.
Belajar  Menumbuhkan Rasa Empati Dari Ketulusan Anak-anak
Belajar  Menumbuhkan Rasa Empati Dari Ketulusan Anak-anak
Berasal dari bahasa Yunani, empati sendiri diartikan sebagai kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan (menghilangkan) garis antara diri dan orang lain (wikipedia.org).

Melihat indahnya arti sebuah rasa empati dari penjelasan di atas, maka coba Anda bayangkan bagaimana rasanya bila dunia ini, bila dipenuhi dengan orang yang memiliki rasa empati tinggi? Mungkin saja, hidup kita nantinya akan jauh dari perselisihan, jauh dari pertentangan, jauh dari rasa iri yang menjadi penyakit di hati, dan jauh dari hal-hal negatif dalam kehidupan bersosial. Selain itu, kemungkinan besar pula kita akan dapat hidup dalam lingkungan yang lebih baik dengan rukun dan damai.

Sayangnya, realita hidup berkata lain, entah karena tuntutan hidup atau perkembangan jaman, banyak contoh di kehidupan nyata yang menunjukkan bagaimana rasa empati telah menjadi hal langka yang dimiliki oleh manusia, bahkan tak sedikit pula orang yang berpikir bahwa tingginya rasa empati adalah sebuah kelemahan dan akan menjadi penghalang untuk meraih tujuan yang diinginkan. Hal ini bukan rekaan semata, lihat bagaimana begitu banyaknya berita-berita kriminal kejam dan sadis, seperti orang tua yang menganiaya anaknya hingga tewas, tetangga yang membunuh tetangga, sampai dengan banyaknya berita pejabat yang mencuri uang rakyat (korupsi) hingga bermiliar-miliar banyaknya.

Berkaca pada fakta tersebut, maka menumbuhkan rasa empati pada diri akan sangat penting artinya, dan pastinya bukan merupakan suatu kelemahan, karena empati sendiri mampu membuat manusia lebih manusiawi. Lantas, bagaimana caranya menumbuhkan rasa empati? Banyak hal bisa dilakukan untuk belajar menumbuhkan rasa empati, salah satunya adalah mempelajarinya dari anak-anak.

Mungkin Anda akan bertanya-tanya, kenapa harus belajar menumbuhkan rasa empati dari anak-anak? Jawabannya sangatlah sederhana, karena mereka (anak-anak) memiliki apa yang telah hilang dari kebanyakan orang dewasa miliki, dan dapat menjadikan kelebihan tersebut sebagai pelajaran penting bagi kita untuk menumbuhkan rasa empati. Lantas, hal penting yang bisa kita pelajari dari anak-anak dan dapat membantu menumbuhkan rasa empati? Jawabannya sederhana, adalah sifat tulus atau ketulusan anak-anak yang membuat mereka lebih mudah mengembangkan rasa empati. Pasalnya, tanpa dilandasi oleh ketulusan, maka semua keinginan menolong, keinginan untuk mengasihi sesama, keinginan merasakan apa yang orang lain rasakan, akan sulit terwujud.

Percaya atau tidak, anak-anak memiliki sebuah keunikan dengan ketulusan yang mereka miliki, lihat saja ketika mereka berbuat baik kepada teman mereka, sedikit sekali yang mungkin mau melihat apa timbal balik yang bisa didapatkan dari kebaikan yang dilakukannya. Bahkan ketika anak-anak berselisih dengan teman mereka, tak harus menunggu hitungan hari, maka mereka akan dengan mudah melupakan kesalahan teman mereka dan mau bermain kembali. Beda halnya dengan anak-anak, umumnya pada orang dewasa akan lebih dulu mempertimbangkan untung atau rugi ketika akan melakukan sesuatu hal, alias dengan harapan pamrih, sekalipun itu untuk sebuah kebaikan.

Baca Juga : Empati, Syarat Utama Langgengnya Hubunganmu Bersama Pasangan

Dari penjelasan tentang nilai ketulusan yang dipunyai oleh anak-anak di atas, seyogyanya kita bisa menjadikannya sebuah pelajaran untuk menumbuhkan rasa empati dalam diri. Namun, bila Anda menganggap penjelasan di atas belum cukup kuat untuk menggugah diri belajar dari anak-anak, maka coba perhatikan dan bandingkan bagaimana nilai empati anak-anak dengan diri Anda, melalui beberapa gambar berikut.
Contoh Anak-anak Dengan Empati yang Tinggi Di Dunia
Contoh Anak-anak yang Memiliki Rasa Empati Tinggi Di Dunia
Bagaimana? Apakah Anda bisa membayangkan bagaimana tingginya nilai empati anak-anak pada gambar di atas? Lalu, bagaimana dengan diri kita? Demikianlah informasi yang dapat SpesialTips! bagikan kali ini. Semoga saja dapat melalui tulisan sederhana ini, kita bisa memetik nilai dan manfaat untuk mau kembali menumbuhkan rasa empati kita, demi kehidupan yang lebih baik.
Advertisement
LihatTutupKomentar