-->

Empat Persepsi Keliru Dalam Menilai Arti Kesalahan

Advertisement
Empat Persepsi Keliru Dalam Menilai Arti Kesalahan - Apakah ada manusia yang tak pernah berbuat kesalahan? Tentunya kita akan sepakat untuk menjawab, tidak. Entah siapapun dia, pemimpin atau bawahan, anak-anak atau orang dewasa, miskin atau kaya, presiden atau rakyat, pasti pernah membuat kesalahan dalam hidupnya, baik kesalahan yang sifatnya kecil atau besar (fatal).
Empat Persepsi Keliru Dalam Menilai Arti Kesalahan
Empat Persepsi Keliru Dalam Menilai Arti Kesalahan
Menyikapi arti kesalahan, maka tentunya tiap-tiap orang memiliki anggapan yang berbeda untuk menilai salah/tidaknya sebuah perbuatan, atau besar-kecilnya sebuah kesalahan, dimana hal tersebut akan sangat dipengaruhi dengan norma-norma yang dipercayainya. Berkaitan dengan arti sebuah kesalahan, ternyata terdapat sebuah fakta yang mungkin tak disadari dan hadir ditengah-tengah kita, yaitu persepsi-persepsi keliru dalam menyikapi arti sebuah kesalahan.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari berbagai sumber, diketahui bahwa setidaknya ada empat persepsi keliru yang umumnya dipercayai oleh kebanyakan orang, tentang arti kesalahan. Apa dan bagaimana bentuk persepsi tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.

1. Keyakinan bahwa orang yang lebih tua, tentunya lebih bijaksana dan akan semakin sedikit untuk berbuat kesalahan.
Pernah mendengar ungkapan bahwa orang tua lebih banyak makan 'asam-garam' kehidupan? Ya, semakin tua tentunya pengalaman yang dilalui seseorang akan semakin banyak. Akan tetapi, apakah semua orang yang lebih tua, lebih bijaksana dan semakin sedikit berbuat kesalahan? Belum tentu, karena tak sedikit contoh di dunia nyata, dimana orang yang lebih tua ternyata tak mau belajar dari pengalaman perjalanan hidupnya, hingga kerap membuat kesalahan.

2. Kesalahan dan kegagalan itu sama saja.
Persepsi keliru tentang kesalahan lainnya yang kerap dipercayai oleh banyak orang adalah anggapan bahwa kesalahan merupakan hal yang sama dengan kegagalan. Menyikapi hal ini, maka perlu diketahui bahwa kesalahan adalah kegagalan lebih tertuju pada hasil dari apa yang dilakukan, sementara kesalahan lebih menunjukkan tentang cara untuk mencapai hasil.

3. Percaya bahwa kesalahan yang dibuat, juga disebabkan oleh andil orang lain
Persepsi tentang kesalahan yang satu ini mungkin sangat, sangat, dan sangat sering kita temui atau bahkan kita percayai. Namun, percaya atau tidak, persepsi ini merupakan sebuah kekeliruan, pasalnya kesalahan yang kita buat tentunya seratus persen karena kita sendiri, bisa ada dan disebabkan oleh apa yang kita lakukan sendiri.

4. Arti kesalahan haruslah memiliki nilai yang sama bagi semua orang
Seperti yang telah disebutkan bahwa tiap-tiap orang memiliki perbedaan dalam menilai arti sebuah kesalahan, sesuai dengan norma-norma yang dipercayainya. Tentunya, dengan mengharuskan persamaan dalam menilai sebuah kesalahan, adalah sebuah hal yang tidak bijaksana untuk dilakukan, bahkan akibatnya justru menyebabkan terjadinya pertentangan.
Dari beberapa poin dan penjelasan tentang persepsi keliru dalam menilai arti kesalahan di atas, terdapat ditarik beberapa pelajaran penting bagi kita, yaitu kesalahan adalah hal yang manusiawi dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Selain itu bijaksana dalam menyikapi arti sebuah kesalahan, baik itu kesalahan sendiri atau orang lain, dapat pula menjadi salah satu cara untuk meningkatkan rasa optimis, dan menambah nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari

Demikianlah informasi tentang empat persepsi keliru dalam menilai arti kesalahan. Semoga informasi tersebut dapat menjadi tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi sahabat pembaca SpesialTips! sekalian.
Advertisement
LihatTutupKomentar