Advertisement
Sekuat Itukah Mental Anda? Atau Mungkin Anda Hanya Berpura-pura? Ini Dia Faktanya - Apakah selama ini Anda merasa memiliki mental yang kuat? Seperti memandang diri Anda cukup tangguh untuk menghadapi setiap masalah yang menghampiri, dengan mengatakan "saya baik-baik saja" atau "saya bukan orang yang lemah." Pada kenyataannya, disadari atau tidak pandangan pribadi tersebut tak selamanya menunjukkan bahwa Anda memiliki mental yang kuat, justru terkadang hal itu merupakan sebuah "pelarian" untuk menghibur diri alias berpura-pura menjadi orang yang kuat.
Sekuat Itukah Mental Anda? Atau Mungkin Anda Hanya Berpura-pura? |
Pernyataan di atas bukan sekadar rekaan, karena berdasarkan informasi yang dikutip dari jurnal psikologi ternama, Pshycology Today, terungkap fakta tentang beberapa tanda yang menyebutkan bahwa sebenarnya sikap yang dianggap menunjukkan kuatnya mental seseorang, justru merupakan perilaku yang membuat dirinya tergolong menjadi orang yang berpura-pura kuat saja. Apa saja tanda-tandanya dan bagaimana penjelasannya? Berikut informasi selengkapnya.
1. Masih menganggap pendapat orang lain terhadap diri Anda merupakan hal yang penting
Bila selama ini Anda merasa diri Anda adalah seseorang yang kuat, tapi masih tidak merasa nyaman dengan apa yang akan orang pikirkan tentang diri Anda, maka sebenarnya diri Anda sedang terjebak dalam kepura-puraan semata. Karena, orang yang secara mental kuat biasanya akan mengakui kekurangan dirinya, dan lebih terfokus untuk berusaha memperbaiki dirinya daripada menghabiskan energi terhadap pendapat orang lain tentang dirinya.
2. Memiliki anggapan bahwa kegagalan bukanlah bagian diri Anda
Tak sedikit, orang yang beranggapan bahwa sebuah kegagalan adalah hal yang tidak boleh dilakukan, "Gak gue banget" katanya. Tanpa disadari, anggapan tersebut tak akan membuat diri terhindar dari kegagalan, justru membuat diri kita menjadi ragu dan takut untuk mencoba dan berusaha. Mereka dengan pola pikir seperti ini, lebih cenderung untuk melakukan hal-hal yang sudah mereka miliki akibat dari rasa ragu dan takut tersebut. Sementara orang-orang yang benar-benar memiliki kekuatan mental yang tinggi justru menganggap kegagalan sebagai sebuah langkah awal atau batu loncatan untuk meraih sebuah kesuksesan, sehingga lebih berani menghadapi tantangan maupun masalah.
3. Kerap menyembunyikan emosi
Terdapat sebuah kecenderungan yang umumnya menandai seseorang yang berpura-pura terlihat memiliki mental yang kuat, yaitu bagaimana mereka kerap menyembunyikan emosi yang dirasakan. Misalnya saja, pada saat mereka menyembunyikan rasa sedih dan ingin menangis, tak jarang hal ini dianggap sebagai sebuah kelemahan, namun tahukah bahwa hal tersebut justru dapat menjadi sebuah "banjir bandang" yang sewaktu-waktu tak dapat tertahan lagi? Kuatnya mental seseorang bukan diukur bagaimana seorang laki-laki atau wanita yang tidak pernah marah, atau menangis, tapi bagaimana ia menyadari bahwa emosi yang dirasakannya merupakan bagian dari diri semua manusia, dan mengambil pelajaran dari keadaan yang membuat emosi dirinya berada dalam keadaan tersebut.
Pada dasarnya menjadi lemah di saat-saat tertentu merupakan sebuah keniscayaan bagi semua orang, entah siapapun dia, dan hal utama yang membedakan seberapa kuat mental seseorang atau tidak, adalah bagaimana sikap dan perilaku yang ditunjukkan kepada dirinya sendiri saat bereaksi terhadap sebuah masalah, dan bukan kepada orang lain. Sederhananya, seseorang yang benar-benar kuat mentalnya, cenderung akan lebih mengedepankan solusi untuk memecahkan masalah yang dijumpai, dan tidak sekedar berusaha menguatkan hati dengan mengutip seribu satu kalimat bijak, atau bahkan seperti tren "aneh" yang akhir-akhir ini muncul di media sosial, dimana banyak muncul posting-an status yang berusaha mengisyaratkan kepada orang lain, bahwa ia kuat dan baik-baik saja.
Nah, demikianlah informasi yang dapat SpesialTips! bagikan kali ini. Semoga saja, informasi tersebut dapat menjadi tambahan pengetahuan yang berguna bagi sahabat pembaca sekalian.
Advertisement