-->

Mengapa Banyak Orang Mudah Percaya Dengan Berita Palsu (Hoax)? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Advertisement
Hasil Penelitian Terbaru Mengungkap Alasan Mengapa Orang Mudah Memercayai Informasi Palsu (Hoax)H - Bukan rahasia lagi, bila kini terdengar kabar tentang maraknya informasi dan berita palsu (hoax) yang beredar di masyarakat, baik kabar yang disampaikan dari mulut ke mulut hingga melalui media sosial online. Uniknya, banyak orang yang dengan mudah memercayai informasi maupun berita palsu alias hoax tersebut, padahal bila melihat latar belakang pendidikannya, tak sedikit diantara mereka yang telah mengenyam jenjang pendidikan yang relatif tinggi.
Mengapa Banyak Orang Mudah Percaya Dengan Berita Palsu (Hoax)?
Banyak Orang Mudah Percaya Dengan Berita Palsu (Hoax)
Pertanyaannya, mengapa banyak orang mudah percaya dengan maraknya berita palsu (hoax)? Nah, untuk menjawabnya, ternyata terdapat alasan ilmiah yang bisa menjelaskan alasan dibalik mudahnya seseorang mempercayai sebuah berita palsu. 

Berdasarkan informasi yang dikutip dari Psychology Today, dikabarkan bahwa melalui sebuah hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan di Northwestern University (Amerika Serikat), terungkap bahwa otak manusia cenderung menerima dan mengambil berita yang mudah untuk dicerna untuk disimpan ke dalam memori, sekalipun informasi tersebut tidak akurat atau bahkan palsu. Oleh David Rapp, selaku penulis laporan penelitian, dijelaskan bahwa otak akan mengambil lebih dulu informasi yang salah, karena tak membutuhkan lebih banyak kerja dibanding harus mengevaluasi dan menganalisisnya terlebih dahulu.Selain itu, hasil studi ilmiah ini juga menunjukkan lebih sulit bagi seseorang untuk menghindari kepercayaan terhadap informasi dan berita yang salah, ketika informasi dan berita yang akurat dicampur aduk dengan informasi palsu.

Diungkap pula oleh Rapp, karena menganggap sumber informasi atau berita terpercaya, maka sebaiknya tak lantas membuat seseorang menjadi malas untuk mengevaluasi kembali informasi tersebut, walaupun akan menyulitkan. Ditambahkan pula dari hasil penelitian unik tersebut, beberapa cara untuk menghindari informasi yang salah atau berita palsu (hoax), diantaranya adalah:
  • Lebih kritis untuk mengevaluasi informasi sesegera mungkin. Hal ini dapat membantu mencegah otak untuk menyimpan informasi yang salah maupun berita palsu.
  • Mempertimbangkan sumber berita. Disarankan pula untuk lebih memperhatikan lagi sumber informasi dan berita, misalnya saja berimbang atau tidaknya berita yang disampaikan, data dan fakta yang disajikan oleh sebuah sumber, dan tentu saja keberpihakan sumber pembuat informasi dan berita.
  • Hati-hati terhadap kebenaran yang digunakan untuk kebohongan. Ketika sebuah informasi dan berita yang benar dicampur dengan pernyataan tidak akurat dan tak bertanggung jawab, maka banyak orang akan mudah terbujuk dan menjadi kurang evaluatif.
Nah, dari penjelasan hasil penelitian di atas, dapat kita ketahui bahwa informasi dan berita palsu (hoax) akan lebih mudah untuk diambil dan disimpan oleh otak. Oleh sebab itu, disarankan bagi sahabat SpesialTips! sekalian agar lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menerima sebuah informasi atau berita, dengan terlebih dahulu mengevaluasi dan menganalisis kebenarannya.


Demikianlah informasi yang dapat SpesialTips! bagikan kali ini, semoga sajian tersebut bisa menjadi tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi sahabat pembaca sekalian.
Advertisement
LihatTutupKomentar