-->

Studi: Perubahan Iklim Diprediksi Akan Akibatkan Turbulensi Pesawat Makin Sering dan Lebih Besar

Advertisement
Ilmuwan Prediksi Perubahan Iklim Akan Akibatkan Turbulensi Pesawat Makin Sering dan Lebih Besar - Sering bepergian menggunakan pesawat terbang? Bila ya, maka pastinya Anda sudah tidak asing lagi dengan sebuah keadaan dimana tiba-tiba terjadi guncangan yang dialami oleh pesawat, atau yang lebih umum disebut dengan turbulensi.
Studi: Perubahan Iklim Diprediksi Akan Akibatkan Turbulensi Pesawat Makin Sering dan Lebih Besar
Turbulensi Pesawat
Walaupun dianggap sebagai kejadian yang wajar dalam sebuah penerbangan, turbulensi sekecil apapun skala guncangannya pasti sangatlah tidak menyenangkan. Bahkan untuk beberapa orang yang memiliki ketakutan sendiri (sindrom) dengan penerbangan, turbulensi kecil bisa mengakibatkan kekhawatiran besar dan trauma baginya.

Lantas, mengapa turbulensi bisa terjadi? Pada dasarnya turbulensi terjadi ketika terdapat sejumlah massa udara yang bergerak pada satu kecepatan tertentu bertemu dengan massa udara lain yang bergerak pada kecepatan yang berbeda. Akibat dari pertemuan kedua massa udara tersebut, menyebabkan adanya pergeseran mendadak dalam aliran udara, dan pada akhirnya menyebabkan udara bergerak tak beraturan. Nah, bila pesawat yang kita tumpangi melewati atau masuk ke dalam massa udara tersebut, maka terjadilah turbulensi atau guncangan pada pesawat.

Berkaitan dengan turbulensi pesawat dalam penerbangan, maka baru-baru ini para ilmuwan memperkirakan bila nantinya turbulensi akan terjadi makin sering dan makin besar skala guncangannya akibat perubahan iklim. Dikutip dari The Huffington Post dan Pop Science dikabarkan bahwa melalui hasil studi yang dilakukan oleh Dr. Paul Williams dari University of Reading (Inggris), mendapati akibat dari perubahan iklim saat ini akan membuat konsentrasi karbondioksida dua kali lebih besar, akibatnya perubahan angin (sejumlah massa udara) baik kecepatan dan arah secara tiba-tiba makin lebih besar pula terjadi.

Disebutkan pula dalam hasil studi tersebut persentase peningkatan terjadinya turbulensi, dimana turbulensi skala kecil (ringan) akan meningkat menjadi 59 persen, turbulensi ringan sampai dengan sedang meningkat menjadi 75 persen, turbulensi sedang meningkat 94 persen, turbulensi sedang sampai besar meningkat 127 persen, dan turbulensi dalam skala sangat besar (parah) mencapai 149 persen.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, walaupun dianggap menjadi hal yang wajar, namun semakin besar peningkatan terjadinya turbulensi dengan skala yang lebih besar pula, maka tentunya akan mengurangi kenyamanan dalam penerbangan, dan masalah yang tak kalah serius adalah memperbesar risiko terjadinya cidera baik bagi penumpang, maupun bagi awak yang bekerja di dalam pesawat, akibat guncangan.


Selain itu, hasil penelitian juga mengklaim, perubahan iklim mengakibatkan makin bertambahnya konsumsi bahan bakar pesawat dalam sebuah penerbangan, dan menambah besar risiko kerusakan pada pesawat itu sendiri.

Advertisement
LihatTutupKomentar