-->

Cara Mengekspresikan Perasaan Pada Pasangan Tanpa Mengakibatkan Pertengkaran

Advertisement
Tiga Cara Mengekspresikan Perasaan Pada Pasangan Tanpa Mengakibatkan Pertengkaran - Mengekspresikan perasaan, seperti rasa tidak setuju, rasa tidak suka atau bahkan rasa marah, tentunya merupakan hal yang lumrah dan sering dilakukan oleh setiap pasangan dalam kehidupan berumah tangga. Namun, tak jarang keadaan ini justru menjadi pemicu kesalahpahaman dan mengakibatkan terjadinya pertengkaran.
Cara Mengekspresikan Perasaan Pada Pasangan Tanpa Mengakibatkan Pertengkaran
Cara Mengekspresikan Perasaan Pada Pasangan
Tanpa Mengakibatkan Pertengkaran
Melihat kenyataan tersebut, maka akan penting bagi setiap pasangan berumah tangga untuk mengetahui hal apa yang sebaiknya dilakukan dalam mengekspresikan perasaan, tanpa harus berujung pada pertengkaran. Nah, berkaitan dengan hal ini, maka redaksi SpesialTips! akan mencoba berbagi informasi yang dikutip dari Psychology Today, tentang tiga cara tepat untuk mengekspresikan perasaan pada pasangan.

1. Hindari asumsi negatif
Tak jarang dalam mengekspresikan perasaan, respon yang dimunculkan oleh pasangan kita tak selamanya sesuai dengan harapan. Bila sudah begini, disarankan untuk tidak mengasumsikan respon yang tak diharapkan tersebut sebagai hal yang negatif. Pasalnya pemicu utama munculnya pertengkaran dapat pula disebabkan karena ego dari diri sendiri, dimana respon yang diberikan oleh pasangan haruslah sesuai dengan keinginan kita. 

Bila Anda menginginkan solusi, maka disarankan untuk berusaha lebih tenang dalam menanggapi respon pasangan, dan berusaha lebih fokus pada pencapaian solusi dari hal yang ingin kita sampaikan.

2. Mengekspresikan perasaan tanpa menghakimi
Siapapun dia, pasti pernah merasa kesal, marah atau pun sedih, terhadap tindakan atau pun perilaku pasangan mereka. Sialnya, dalam mengekspresikan jenis emosi negatif tersebut pada pasangan, akan lebih mungkin berujung pada pertengkaran dibanding solusi. Guna menghindarinya, disarankan bagi kita untuk menggunakan strategi mengekspresikan perasaan atau emosi negatif, tanpa menghakimi.

Maksudnya seperti apa? Contohnya, ketika merasa kesal, terkadang kita mengekspresikannya dengan mengatakan "saya kesal, karena kamu tidak punya waktu lebih banyak dengan saya", walaupun kita berada dalam posisi yang benar, namun hal ini bisa memicu respon defensif (melindungi diri) dari pasangan. Oleh sebab itu ketika mengungkapkan ekspresi kesal, marah atau sedih, akan lebih baik dengan cara yang lebih elegan, yaitu dengan membuat jeda dan tidak menyebutkan pasangan sebagai penyebabnya, contohnya : "Saya sedang kesal", maka umumnya pasangan akan bertanya: "mengapa?", pada kesempatan inilah Anda dapat mengungkapkan apa yang menjadi penyebab rasa kekesalan Anda, contohnya: "Saya ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan kamu". Bagaimana? Terlihat lebih baik bukan?

3. Ekspresikan apa yang diinginkan dan hindari mengungkapkan apa yang tidak diinginkan
Umumnya, dalam mengekspresikan perasaan kita lebih banyak mengungkapkan apa yang tidak kita inginkan terlebih dahulu, dibanding apa yang sebenarnya yang kita inginkan. Contohnya, "Saya merasa sedih karena sering diabaikan, padahal saya ingin didengarkan" atau "saya tidak suka kamu begitu, kenapa tidak berbuat seperti ini".

Disarankan untuk menghindari respon defensif (melindungi diri) dari pasangan, hindari ekspresi tentang hal-hal yang tak diinginkan. Mulailah dengan mengungkapkan apa yang sebenarnya kita mau, dimana hal ini akan lebih memungkinkan pasangan lebih mudah mengidentifikasi apa yang bisa mereka lakukan, untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik.


Demikianlah informasi tentang tiga cara tepat mengekspresikan perasaan pada pasangan, tanpa mengakibatkan pertengkaran. Walaupun bukan hal yang mudah, tapi mengubah kebiasaan dalam mengekspresikan perasaan bisa membawa kebaikan, dan lebih mungkin menjauhkan diri kita dari hal-hal negatif bersama pasangan.
Advertisement
LihatTutupKomentar