-->

Dampak Negatif Memanjakan Anak Dengan Hadiah

Advertisement
Dampak Negatif Memanjakan Anak Dengan Hadiah - Tak ada orang tua yang tak menyayangi anak-anak mereka, namun terkadang dengan alasan rasa sayang, dan tak tega melihat anak menangis karena mengharapkan mainan atau mungkin jajanan, orang tua kerap mengamini keinginan anak, yang akhirnya berujung pada memanjakan mereka dengan memberi hadiah tertentu. Tak jarang pula, memanjakan anak dengan hadiah, digunakan sebagai cara untuk merangsang kemauan belajar anak, misalnya saja dengan iming-iming memberi hadiah apabila si anak mau belajar dan dapat nilai bagus saat ujian nanti. ternyata dapat membawa dampak negatif bagi tumbuh kembang mental si anak.
Dampak Negatif Memanjakan Anak Dengan Hadiah
Dampak Negatif Memanjakan Anak Dengan Hadiah
Namun, tahukah Anda para orangtua, bahwa sebenarnya cara mengasuh anak dengan sering memberi hadiah, dapat membawa dampak negatif bagi perkembangan mental si anak. Berdasarkan informasi yang dikutip dari psychologytoday.com, terdapat tiga dampak negatif yang akan dialami anak, apabila orang tua terlalu sering memberikan hadiah kepada mereka. Apa saja dampak negatif tersebut? Berikut informasi selengkapnya.

1. Meningkatkan Risiko Perilaku Konsumtif dan Boros
Terlalu sering memanjakan anak dengan hadiah, dapat memberi dampak negatif bagi sisi emosional anak, dimana salah satu akibatnya adalah meningkatkan risiko perilaku konsumtif dan cenderung menjadi boros, dan hal ini akan terus terbawa hingga si anak beranjak dewasa. Bukan tanpa bukti, menurut penelitian para ilmuwan di University of Missouri, anak-anak yang kerap dimanjakan oleh orang tuanya dengan hadiah, berisiko lebih tinggi untuk suka berhutang, dan mengalami kecanduan belanja, dimana hal ini merupakan gejala dari compulsive buying disorder.

2. Menurunkan Rasa Percaya Diri
Dampak negatif lainnya dari memanjakan anak dengan hadiah, ternyata dapat berpengaruh terhadap rasa percaya diri anak, dimana hal tersebut terjadi pada saat anak menghadapi kenyataan bahwa orang tua tak dapat lagi memberikan hadiah. Justru pada anak-anak yang tidak dibiasakan dengan hadiah (materi), menunjukkan lebih sedikit masalah perilaku, dan tetap memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang tua.

3. Menjadi Egosentris dan Menurunkan Rasa Empati
Terbiasa menerima hadiah, dapat mengakibatkan anak menjadi egosentris yang berakibat pada turunnya rasa empati mereka. Hal ini dibuktikan berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Harvard’s Journal of Happiness, dimana hasil penelitian tersebut mendapati bahwa dari perbandingan antara mereka yang membeli hadiah untuk diri mereka sendiri, mencetak skor lebih kecil pada skala kepuasan pribadi, dibandingkan mereka yang justru membelikan hadiah kepada orang lain.

Nah, dari ketiga dampak negatif dari pola asuh memanjakan anak dengan hadiah tersebut, seharusnya dapat menjadi perhatian orang tua, bahwa tak selamanya memberikan materi dapat membuat anak menjadi bahagia. Bahkan dapat dilihat pada keseharian kita, tak jarang anak-anak yang tumbuh dan berkembang tanpa limpahan materi (hadiah), justru menjadi orang yang lebih sukses di saat dewasa.

Demikianlah informasi singkat yang dapat SpesialTips! bagikan kali ini. Kami berharap, informasi tersebut dapat menjadi tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Advertisement
LihatTutupKomentar