-->

Pesimis, Si 'Pembunuh' Kebahagiaan

Advertisement
Pesimis, Si 'Pembunuh' Kebahagiaan - Apa jawaban Anda, bila muncul pertanyaan untuk menyebutkan salah satu tujuan terbesar dalam hidup? Ya, mungkin sebagian dari kita akan menjawab meraih kebahagiaan. Akan tetapi, bukan perkara mudah untuk dapat menggapai kebahagiaan seperti yang diharapkan, hal ini disebabkan karena kebahagiaan sendiri merupakan hal yang tak kasat mata dimana ia tak berwujud, layaknya benda yang bisa disentuh dan dipegang. Selain itu, permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, serta harapan yang tak tercapai, terkadang dianggap sebagai biang keladi pemisah antara kita dan kebahagiaan.
Pesimis, Si 'Pembunuh' Kebahagiaan
Pesimis, Si 'Pembunuh' Kebahagiaan
Namun, tahukah sahabat SpesialTips! sekalian, bahwa sebenarnya terdapat salah satu hal paling berpengaruh terhadap diri kita, terkait sulitnya untuk merasakan kebahagiaan, apa itu? Adalah rasa pesimis, si 'pembunuh' kebahagiaan nomor satu, yang membuat seseorang secara tak sadar telah mematikan rasa bahagia dalam hidupnya.

Mengapa pesimis bisa membuat kebahagiaan sulit untuk didapatkan? Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu, apa arti kebahagiaan itu sendiri. Berdasarkan pendapat ahli psikologi, Sonja Lyubomirsky dalam bukunya yang berjudul The How Of Happiness, mengartikan kebahagiaan sebagai pengalaman sukacita, kepuasan, atau kesejahteraan positif yang dikombinasikan dengan perasaan hidup yang lebih baik, bermakna, dan berharga. Sementara itu, filsuf ternama Aristoteles menyebutkan bahwa kebahagiaan pada seseorang akan terjadi apabila ia telah mencapai sebuah tujuan utama dalam hidupnya.

Selanjutnya, dari informasi tentang apa dan bagaimana kebahagiaan di atas, dapat ditarik sebuah benang merah, bahwa kebahagiaan berhubungan erat dengan pencapaian sebuah tujuan, dimana kita ketahui untuk mencapai sebuah tujuan, maka dibutuhkan usaha. Nah, dari sini terdapat dua poin utama terkait hal yang memungkinkan seseorang untuk kebahagiaan, yaitu tujuan dan usaha. Lantas, coba renungkan pernyataan ini : "Bagaimana mungkin tujuan dapat tercapai, bila dalam usahanya seseorang merasa pesimis."

Diartikan sebagai bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik, seperti khawatir tidak mampu, takut kalah, atau dengan kata lain menipiskan harapan, maka terjawab sudah bahwa, pesimis dapat menjadi salah satu penyebab utama sulitnya seseorang untuk mencapai kebahagiaan. Oleh sebab itu, dalam usaha untuk mencapai kebahagiaan, hal wajib yang perlu dilakukan setiap orang adalah, berusaha dengan kesungguhan (optimis) untuk mencapai tujuan dalam hidupnya. Dan patut menjadi catatan, sekalipun dalam usaha mencapai tujuan, kita mengalami kegagalan, jangan pernah 'membunuh' cita-cita meraih kebahagiaan dalam hidup dengan rasa pesimis, untuk mau bangkit dan berusaha kembali.

Demikianlah, informasi singkat yang dapat SpesialTips! bagikan kali ini. Semoga artikel sederhana ini, dapat menjadi tambahan pengetahuan yang bermanfaat, bagi sahabat pembaca sekalian.
Advertisement
LihatTutupKomentar