-->

Mengenal 'Bigorexia' (Muscle dysmorphia), Kelainan Mental Terobsesi Tubuh Lebih Kekar

Advertisement
Mengenal 'Bigorexia' (Muscle dysmorphia), Kelainan Mental Terobsesi Tubuh Lebih Kekar  - Pernah melihat seseorang yang terobsesi dengan tampilan bentuk tubuh yang kekar dan berotot? Atau mungkin pernah menjumpai seseorang yang selalu merasa tidak merasa puas dengan bentuk tubuhnya, padahal orang tersebut telah tampak sangat kekar? Nah, bila ya maka boleh jadi orang tersebut mengidap sebuah kelainan mental, yang dalam istilah kesehatan disebut sebagai Muscle dysmorphia atau yang lebih populer dengan sebutan Bigorexia.
Mengenal 'Bigorexia' (Muscle dysmorphia), Kelainan Mental Terobsesi Tubuh Lebih Kekar
Mengenal 'Bigorexia' (Muscle dysmorphia), Kelainan Mental Terobsesi Tubuh Lebih Kekar
Mungkin masih terdengar asing, namun pada kenyataannya Bigorexia (Muscle dysmorphia) kini semakin banyak diidap oleh orang-orang disekitar kita, akibat dari perubahan gaya hidup terkait obsesi penampilan bentuk tubuh. Bahkan di negara Eropa, khususnya Inggris tercatat 1 dari 10 pria mengidap kelainan Bigorexia ini, yang ternyata dapat berujung pada depresi berat serta bunuh diri.

Berhubungan dengan kelainan mental ini, maka redaksi SpesialTips! akan mencoba berbagi informasi seputar Bigorexia (Muscle dysmorphia), yang meliputi informasi tentang apa itu Bigorexia, dan apa saja penyebab seseorang menderita kelainan Bigorexia.

Apa itu Bigorexia?
Bigorexia memiliki nama resmi Muscle dysmorphia, yaitu sebuah gangguan (kelainan) pada mental terkait dengan kecemasan berlebihan yang menyebabkan sebuah anggapan bahwa dirinya tampak terlalu kurus serta tidak memiliki tubuh dengan otot yang ideal (cenderung kekar), serta mengakibatkan obsesi berlebihan untuk membentuk tubuhnya agar tampak makin kekar dan berotot, padahal si pemilik tubuh terlihat telah memiliki bentuk yang ideal (kekar). Selain itu, dikutip dari situs id.wikipedia.org, seorang sosiolog ternama Anthony Cortese, memandang Muscle dysmorphia (Bigorexia) sebagai gangguan obsesif kompulsif yang mencerminkan disfungsional peran gender dalam masyarakat pasca-modern.

Umumnya Bigorexia diderita oleh pria, dan kerap terjadi pada pria dengan usia yang mulai menginjak dewasa atau akhir remaja, meskipun terkadang terdapat beberapa kasus Bigorexia yang menimpa pada pria dengan kisaran usia tua. Selain itu, dalam perkembangannya Bigorexia juga dapat menjadi penyebab seseorang mengalami depresi, akibat dari terobsesi ingin terlihat kekar, secara sempurna menurut pandangannya.

Lalu, Apa Penyebab Seseorang Menderita Bigorexia?
Menurut artikel yang dipublikasikan oleh NHS (National Health Service) di Inggris, Bigorexia dapat disebabkan oleh kelainan genetik, atau bisa saja dikarenakan ketidakseimbangan proses dan reaksi kimiawi pada otak seseorang. Namun, bila merujuk pada penjelasan yang terdapat di situs penyedia informasi wikipedia.org, terdapat beberapa teori yang menjadi rujukan tentang penyebab dari Bigorexia, diantaranya adalah teori kognitif yang menyebutkan bahwa Ketika seseorang memiliki penilaian negatif dari penampilan tubuh internal maka akan berpengaruh terhadap representasi penampilan eksternal. Yang memicu terjadinya upaya untuk membentuk penampilan bentuk tubuh secara negatif.

Beberapa hal yang dianggap paling berpengaruh, untuk memicu seseorang mengidap kelainan mental Bigorexia adalah, ketidakharmonisan dalam keluarga, perfeksionisme, stres berat, fokus estetika akibat pengaruh negatif dari perubahan budaya, terkait gaya hidup bentuk tubuh yang ideal.

Bagaimana Mengatasi Gangguan Bigorexia?
Cara terbaik yang disarankan adalah dengan melakukan konsultasi dengan tenaga ahli, dan melakukan beberapa terapi tertentu, seperti dengan melakukan cognitive behavioural therapy (CBT), disertai dengan tambahan obat-obatan khusus yang difokuskan untuk merangsang serotinin pada otak.

Demikian informasi singkat tentang Bigorexia (Muscle dysmorphia), semoga dapat menjadi tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi sahabat SpesialTips! sekalian.
Advertisement
LihatTutupKomentar