-->

Mendeteksi Para Pemberi Harapan Palsu

Advertisement
Mendeteksi Para Pemberi Harapan Palsu - Para pemberi harapan palsu sedang beraksi, korban-korban perasaan berjatuhan. Apakah Anda termasuk orang-orang yang menjadi korban perasaan para pemberi harapan palsu? Atau sebaliknya, Andalah yang menjatuh dan mengoyak perasaan orang lain karena Anda termasuk para pemberi harapan palsu, sahabat SpesialTips!?

Baiklah sahabat budiman yang penuh kasih, dalam postingan ini SpesialTips! akan mengajak sahabat sekalian untuk menginstropeksi diri sendiri, apakah Anda termasuk yang menjadi korban atau sebaliknya, Anda termasuk para pemberi harapan palsu.

courtesy astaripramuwardhani


Para pemberi harapan palsu tentu dapat dideteksi melalui beberapa hal. Maka akan kita lihat, apakah Anda memiliki sifat-sifat seperti berikut?

Mendeteksi Para Pemberi Harapan Palsu

#Suka berjanji tapi mengingkari
Apakah definisi janji, sahabat budiman? Apakah harus diikuti oleh kata-kata 'janji' di dalam kalimatnya? Tentu tidak, secara bahasa janji adalah sebuah kontrak psikologis. Psikologis dapat diartikan sebagai ketertarikan satu pihak terhadap apa yang dikatakan oleh pihak lain terhdapnya sehingga timbul sebuah harapan. Nah, apakah Anda suka mengatakan sesuatu untuk menyenangkan orang lain, sahabat SpesialTips!? Kalau ya, apakah Anda selalu menepatinya, bahkan hal sesepele apapun? Kalau tidak, maka Anda memiliki bakat alami untuk menjadi seorang pemberi harapan palsu.


Misalnya, ketika Anda bertemu seseorang yang sudah lama tidak Anda temui. Kebiasaan buruk manusia Indonesia adalah memberikan basa-basi busuk kepada orang lain. Maka, sering kali Anda atau orang yang Anda temui, akan mengatakan, "Nanti deh, aku mampir ke rumahmu." sementara Anda sendiri tidak sungguh-sungguh (atau memiliki niatan) akan mampir ketika mengatakan hal tersebut. Anda semata-mata mengatakan hal tersebut karena perasaan tidak enak hati atau hanya untuk formalitas agar tidak dikatakan sombong.

#Pilih kasih
Coba bayangkan, Anda dalam posisi berkumpul bersama teman-teman, kemudian seseorang sejak awal sampai akhir hanya mendekati dan mengajak Anda berbincang. Tentu Anda akan berpikir bahwa orang itu ada niatan lain pada Anda, bukan? Maka, apabila Anda cenderung dekat terhadap seseorang dalam suatu kerumunan, bisa jadi Anda memiliki tanda-tanda para pemberi harapan palsu karena tentu perilaku Anda yang pilih kasih akan menimbulkan kesalahpahaman pada orang lain.

#Suka memberi perhatian lebih bahkan sentuhan
Salah satu bentuk flirting adalah menggoda, baik berupa perhatian verbal atau bahkan sentuhan kecil ke lawan jenis. Kalau Anda mulai lebih sering menggoda seseorang bahkan melakukan perhatian kusus berupa sentuhan, baik ke lengan, rambut, atau bahkan sentuhan nonfisik berupa tatapan mata, maka Anda termasuk melakukan flirting. Hindari perilaku seperti ini terhadap lawan jenis yang tidak benar-benar Anda sukai agar Anda tidak termasuk dalam jajaran pemberi harapan palsu.

#Mau diajak kemana saja tapi tidak pernah mengatakan urusan perasaan
Ciri lainnya para pemberi harapan palsu adalah mau saja diajak pergi kemana saja selama tidak menjurus menuju hubungan serius. Misalnya, Anda mau diajak nonton berdua dengan lawan jenis, diajak candle light dinner, diajak menungguinya main futsal, atau mau dimintai pertolongan yang bahkan sifatnya pribadi. tetapi, meski Anda mau melakukan hal-hal diatas, Anda tidak pernah mengatakan perasaan Anda atau menceritakan kedekatan Anda tersebut kepada pihak lain apalagi terhadap pihak yang dekat dengan Anda. kalau hal tersebut Anda lakukan, sudah dapat dipastikan bahwa Anda adalah salah satu para pemberi harapan palsu.

Ah, dari tanda-tanda diatas, apakah sahabat SpesialTips! memiliki hampir seluruhnya? Kalau ya, maka bisa dikatakan bahwa Anda adalah seorang pemberi harapan palsu. Lebih bijak untuk tidak melakukannya lagi, tapi lebih bijak bagi semua orang untuk tidak terlalu serius dan murahan dalam hal perasaan, jangan semua hal baik dari orang lain disalahartikan sehingga mengakibatkan Anda berilusi akan perasaan seseorang yang tidak pernah ada.

Semoga bermanfaat. (Admin sedang galau, karenanya postingannya juga galau.) Tetap semangat bagi para korban parapemberi harapan palsu, dan tetap berusaha memperbaiki diri bagi para pelaku pemberi harapan palsu.

Mendeteksi Para Pemberi Harapan Palsu
Advertisement
LihatTutupKomentar